Pages

Restorasi dan Reproduksi Bahan Pustaka


Istilah restorasi serta reproduksi bahan pustaka sering terdengar saat pembahasan mengenai pelestarian bahan pustaka. Sepintas, terasa mirip, hampir sama. Namun, sesungguhnya ada perbedaan di antara keduanya, di ranah pelestarian bahan pustaka. Bagaimana perbedaannya ? Berikut penjelasannya..

1. Restorasi

Pengertian restorasi menurut : 

a. Teygeler (2001), restoration adalah tindakan untuk memperpanjang umur koleksi dengan memperbaiki tampilan fisik koleksi agar mendekati keadaan semula sesuai dengan aturan dan etika konservasi. 

b. Dureau and Clements (1990) di dalam dasar-dasar pelestarian dan pengawetan Bahan pustaka, mengartikan istilah restorasi adalah teknik yang dipakai untuk melindungi bahan pustaka dari kehancuran.

c. Feilden (1979), restorasi berarti memperbaiki koleksi yang telah rusak dengan mengganti bagian yang hilang agar bentuknya mendekati keadaan semula.

d. Introduction to Conservation terbitan Unesco 1979, restoration adalah memperbaiki koleksi yang telah rusak dengan jalan menambal, menyambung, memperbaiki jilidan yang rusak dan mengganti bagian yang hilang agar bentuknya mendekati keadaan semula

Dari beberapa pengertian tersebut, maka Restorasi secara umum merupakan upaya untuk melestarikan bentuk / keadaan fisik dari suatu bahan pustaka.

Proses restorasi merupakan proses pelestarian yang paling lama dan paling mahal biayanya. Pengerjaannya pun membutuhkan tenaga ahli / terlatih (konservator).


2. Reproduksi

Pengertian reproduksi dalam “Introduction to Conservation” terbitan Unesco tahun 1979 berarti membuat ganda dari benda asli. Termasuk di dalam reproduksi adalah membuat mikrofilm, mikrofis, foto repro dan fotokopi.

Dari pengertian tersebut, maka reproduksi dapat dipahami sebagai upaya untuk melestarikan kandungan isi (konten) dari suatu bahan pustaka.

***

Dari pengertian kedua istilah tersebut, tentu jelaslah nampak perbedaan di antara keduanya. Restorasi untuk pelestarian fisik/bentuk, sementara reproduksi untuk pelestarian isi (konten) dari suatu bahan pustaka. Namun keduanya sama-sama berada dalam ranah pelestarian bahan pustaka.


===================================

Source : Modul pelstarian, Diklat Inpassing 2019

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 comments: